Dwi1994's Blog

Just another WordPress.com site

Akhlaq Penakluk Palestina (Salahuddin Al Ayyubi)

    Malammu disinari shalat munajat Siangmu dihias lonjakan jihad Pembela insan yang miskin dan lara Kemelut yang menyelubungi Dalam sirah ummah Kau ungkai dengan fatwa nubuwwah Kaulah satria, kaulah perwira Fisabilillah (lirik mestika Salahudin Al-Ayubi).

Setelah 88 tahun dikuasai serdadu Perang Salib, kota Yerusalem, Palestina akhirnya kembali jatuh kepangkuan umat Islam. Tepat pada 2 Oktober 1187 atau setelah tiga bulan berjibaku dalam pertempuran Hattin, pasukan tentara Islam yang dipimpin Salahudin Al-Ayubi berhasil menaklukan dan membebaskan kota suci itu dari kedzaliman dan kebiadaban. Penaklukan Yerusalem yang dilakukan pasukan Islam di bawah komando Salahudin sungguh amat berbeda, ketika tentara Perang Salib menduduki Yerusalem pada 1099.

Salahudin menetapi janjinya. Jenderal dan panglima perang tentara Islam itu menaklukan Yerusalem menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Tak ada balas dendam dan pembantaian, penaklukan berlangsung ‘mulus’ seperti yang diajarkan Alquran. Padahal, ketika 40 ribu tentara Perang Salib yang dipimpin Peter The Hermit menyerbu tanah suci Palestina, mereka datang dengan dirasuki fanatisme agama yang membabi buta. Guna membangkitkan rasa fanatisme itu, menurut Hallam penulis Barat, `setiap cara dan jalan ditempuh’. Tak peduli biadab atau tidak, semua ditebas remuk redam. Yerusalem banjir darah dan bangkai manusia. Suasana penuh dendam dan amarah, terjadi pula ketika pasukan Perang Salib tiba di Malleville. Kota itu pun dibumihanguskan. Tak kurang dari tujuh ribu penduduk tak berdosa di kota itu dibantai. Fanatisme buta itupun kemudian mengubah tanah Hongaria dan Bulgaria menjadi daerah-daerah yang tandus. Serangan dahsyat itu akhirnya membuat Syria dan Palestina termasuk kota suci Yerusalem jatuh ke tangan tentara Salib. Kemenangan tentara Salib itu dikotori dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin yang sama sekali tak bersalah.

Kekejaman tentara Salib itu digambarkan melebihi Jengis Khan dan Hulagu Khan ketika melibas kekhalifahan Abassiyah dan meruntuhkan Baghdad. ”Keluruhan usia lanjut, ketidakberdayaan anak-anak, dan kelemahan kaum perempuan tidak dihiraukan sama sekali oleh tentara Latin yang fanatik itu. Rumah kediaman tidak diakui sebagai tempat berlindung dan pandangan sebuah masjid merupakan pembangkit nafsu angkara untuk melakukan kekejaman,” ungkap ahli sejarah Inggris, Jhon Stuart Mill mengakui adanya pembataian massal penduduk Muslim ketika Kota Antioch jatuh ke tengan tentara Salib. Tak hanya itu, mereka pun menghancurleburkan kota-kota Syria, membunuh penduduknya dengan tangan dingin, dan membakar habis perbendaharaan kesenian dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga, termasuk “Kutub Khanah” (Perpustakaan) Tripolis yang termasyhur itu. ”Jalan raya penuh aliran darah, sehingga keganasan itu kehabisan tenaga,””kata Stuart Mill. Ketika Raja Richard I dari Inggris merampas Kastil Acre, umat Islam juga dibantai. Begitu sadisnya, mayat-mayat mereka dan kepala-kepala terpenggal ditumpuk di bawah panggung.

Pada tahun 1194, Richard Si Hati Singa – pahlawan dalam sejarah Inggris juga memerintahkan untuk menghukum mati 3.000 umat Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak, secara tak berkeadilan di Kastil Acre. Semua itu sungguh jauh berbeda dengan ketika Salahudin datang menaklukan Yerusalem. Karen Amstrong dalam bukunya Perang Suci menggambarkan, saat Salahudin dan pasukan Islam membebaskan Palestina, tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh. Tak apa pula perampasan harta benda. ”Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan akibat keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah. Dan ia pun membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan Al-Qur’an,” papar Amstrong. Keadilan dan kenegarawanan Salahudin pun membuat umat Nasrani yang tinggal di Yerusalem saat itu berdecak kagum.

Seorang tua penganut Kristen pun bertanya kepada Salahudin. ”Kenapa tuan tidak bertindak balas terhadap musuh-musuhmu?” Salahudin menjawab, ”Islam bukanlah agama pendendam bahkan sangat mencegah dari melakukan perkara diluar perikemanusiaan, Islam menyuruh umatnya menepati janji, memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf dan melupakan kekejaman musuh ketika berkuasa walaupun ketika musuh berkuasa, umat Islam ditindas.” Mendengar jawaban itu, bergetarlah hati orang tua itu. Ia pun kemudian berkata, ”Sungguh indah agama tuan! Maka diakhir hayatku ini, bagaimana untuk aku memeluk agamamu?” Salahudin pun berkata, ”Ucapkanlah dua kalimah syahadah.”

Kemuliaan akhlak Salahudin juga tergambar dalam film Kingdom of Heaven besutan sutradara Ridley Scott, ketika dia mengangkat salib yang jatuh tergeletak di tanah dan menempatkan kembali pada tempatnya. Hingga kini, kemuliaan hati dan keberanian Salahudin masih tetap dikenang umat Islam dan orang-orang Barat.

Menurut Dr Jonathan Phillips, pengajar di University of London dan penulis beberapa buku tentang Perang Salib, Salahudin merupakan pahlawan utama bagi umat Islam. Lalu seperti apakah perjalanan hidup panglima perang Muslim yang gagah berani dan berhati mulia itu? Salahuddin Al-Ayyubi dikenal di Barat dengan sebutan Saladin. Dia juga biasa dipanggil Salah ad-Din. Salahudin yang terlahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M adalah seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit.

     Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Makkah Hejaz, dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama.

Beliau memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud. Pendidikan pertama diterima Salahudin dari sang ayah yang namanya cukup tersohor, yakni Najamuddin al-Ayyubi. Sang paman yang juga dikenal sebagai sosok yang gagah berani, Asaduddin Sherkoh – Panglima Angkatan Perang Mesir — juga turut pula membentuk keperibadian Salahudin. Kedua orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya itu merupakan pembantu dekat Raja Syria Nuruddin Mahmud. Sepeninggal Sherkoh, Salahuddin diangkat menjadi Perdana Menteri Mesir. Salahudin begitu disenangi rakyat Mesir, karena sifatnya yang pemurah, adil dan bijaksana itu.

Tak lama kemudian, kabar duka datang dari Syria, Nuruddin Mahmud yang termasyhur itu meninggal dunia pada tahun 1174 M dan digantikan oleh putranya yang berumur 11 tahun bernama Malikus Saleh yang diperalat pejabat tinggi. Salahuddin mengirimkan utusan kepada Malikus Saleh dengan menawarkan jasa baktinya dan ketaatannya, namun ditolak. Suasana ketidakpastian itu memberi angin kepada tentara Salib. Ibukota kerajaan pun jatuh ke tangan tentara Salib. Peristiwa itu membuat Salahudin terpanggil, dia segera ke Damaskus dengan suatu pasukan yang kecil dan merebut kembali kota itu. Sultan Salahudin dan tentara Prancis mengadakan gencatan senjata di Palestina.

Menurut ahli sejarah Prancis, Michaud, kaum Muslimin memegang teguh perjanjiannya. Berlawanan dengan syarat-syarat gencatan senjata, penguasa Nasrani Renanud atau Reginald dari Castillon menyerang suatu kafilah Muslim yang lewat di dekat istananya, membunuh sejumlah anggotanya dan merampas harta bendanya.

Dengan siasat perang yang tangkas Sultan Salahuddin mengurung pasukan musuh yang kuat itu di dekat bukit Hittin. Saladin tak memberikan kesempatan lagi kepada tentara Nasrani untuk menyusun kekuatan kembali dan melanjutkan serangannya setelah meraih kemenangan di bukit Hittin. Dalam waktu yang sangat singkat, sejumlah kota yang diduduki tentara Salib seperti Naplus, Jericho, Ramlah, Caosorea, Arsuf, Jaffa, Beirut dan Ascalon dapat diduduki Salahuddin.

Setelah itu, Yerusalem pun berhasil dibebaskan Saladin dan pasukannya. Jatuhnya Yerusalem ke tangan kaum Muslimin membuat kalangan dunia Nasrani kebakaran jenggot. Mereka segera mengirimkan bala bantuan dari seluruh pelosok Eropa.

Kaisar Jerman dan Prancis serta raja Inggris Richard Lion Heart segera berangkat dengan pasukan yang besar untuk merebut tanah suci dari tangan kaum Muslimin. Mereka mengepung kota Akkra yang tidak dapat direbut selama berapa bulan. Dalam sejumlah pertempuran terbuka, tentara Salib mengalami kekalahan dengan meninggalkan korban yang cukup besar.

Akhirnya Raja Inggris yang berhati singa itu mengajukan permintaan damai yang diterima oleh Sultan. Pada September 1192 M dibuatlah perjanjian perdamaian. Tentara Salib imeninggalkan tanah suci kembali menuju Eropa.

Salahuddin mengakhiri sisa hidupnya dengan kegiatan-kegiatan bagi kesejahteraan masyarakat dengan membangun rumah sakit, sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi serta masjid-masjid di seluruh daerah yang diperintahnya. Saladin berpulang ke rahmatullah pada 4 Maret 1193. Sebagai penguasa, dia tak meningalkan harta berlimpah.

Yang ditinggalkannya hanyalah baju perang, kuda, dan uang sebanyak satu dinar dan 36 dirham. N heri ruslan/berbagai sumber Salahuddin Pahlawan Islam yang Dikagumi Lawan Beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush, sempat berkoar-koar bahwa perang melawan terorisme yang digulirkan pemerintahan sekutu sebagai crusade (perang salib).

Pernyataan Bush itu tentu saja memicu kontroversi. Yang menarik, editor senior The Guardian, Ewen MacAskill mengingatkan agar Bush mencontoh dan meneladani panglima Islam, Salahudin Al Ayubi. MacAskill pun menyarakankan agar Bush tak mencontoh kekejaman tentara Kristen semasa Perang Salib. Pada 1099, ketika tentara Perang Salib menaklukan Yerusalem, setiap umat Islam dan Yahudi – laki-laki, wanita, orang tua, anak-anak dibantai dari pagi hingga tengah malam.

Menurut MacAskill, Bush perlu mencontoh Salahudin saat menakluk kembali Yerusalem pada 1187. Tak seorang pun penduduk non-Muslim yang dibunuh. Malah pada keesokan harinya, Salahudin telah mengizinkan penganut agama lainnya untuk beribadah di tempat-tempat suci agama masing-masing di Yerusalem. Tulisan MacAskill itu menunjukkan betapa sosok Saladin atau Salahudin begitu berkesan di hati sebagain orang Barat. Sosok panglima perang Muslim dari Tirkit telah menyebarkan semangat perdamaian, keadilan dan cinta terhadap sesama manusia.

Tak heran, bila penulis Barat Philip K Hitti juga menyanjung kebaikan hati seorang Saladin. ”Di Eropa, Salahudin Al Ayubi atau Saladin telah menyentuh alam khayalan para penyanyi maupun para penulis novel zaman sekarang, dan masih tetap dinilai sebagai suri teladan kaum kesatria,” ungkap Hitti. Sifat penyayang dan belas kasihan Salahuddin ketika peperangan sangat jauh berbeda dibanding kekejaman tentara Perang Salib. Ahli sejarah Kristian pun mengakui mengenai hal itu.

Penulis Barat, Lane-Poole mengagumi kebaikan hati Salahuddin yang mampu mencegah dan meredam amarah umat Islam dari upaya balas dendam. Lane-Poole juga melukiskan Salahuddin telahmenunjukkan ketinggian akhlaknya ketika orang Kristian menyerah kalah. ”Tenteranya sangat bertanggungjawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan sehingga tidak ada kedengaran orang Kristian dianiaya.” Lane-Poole juga menuliskan kekejaman dan tindak-tanduk tentara Perang Salib ketika berhasil menaklukan Baitul Maqdis kali pertama pada 1099.

Menurut dia, tercatat dalam sejarah bahwa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Yerusalem, jalan itu dipenuhi mayat, orang Islam yang tidak bersenjata disiksa, dibakar, dipanah dari jarak dekat di atas bumbung dan menara rumah ibadat.

Karen Amstrong dalam bukunya Perang Suci juga menilai sosok Salahuddin sebagai panglima perang yang jujur. ”Salahudin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi,” tutur Amstrong. Salahudin juga dinilainya sebagai seorang pemimpin yang anti permusuhan dan tak pendendam. ”Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang Al-Qur’an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2:193-194),’‘ imbuh Amstrong. Sir Walter Scott dalam novel yang ditulisnya Ivanhoe dan The Talisman menggambarkan sosok Saladin sebagai seorang pemimpin dan panglima Muslim yang mulia lagi murah hati. Begitulah Salahudin. Meski dia telah meninggal beberapa abad dilam, namun nama besarnya masih tetap dikenang sepanjang masa. Dia tak hanya pahlawan bagi umat Islam. Saladin adalah pahlawan kemanusiaan bagi dunia. Jasamu Salahuddin bagai kasturi mewangi. Harumannya melewati Baitul Maqdis.

Walaupun jasadmu tiada semangatmu tetap menyala. Kekal menjadi aspirasi Mujahid kini dan selamanya..
Jejak Perjalanan Hidup Sang Pemberani , yang menjadi taulanan perjuangan jihad sepanjang masa.:
1138 M: Salahudin Al Ayubi lahir di Tirkit Irak.
1152 M: Salahudin mulai bekerja di bawah penguasa Syiria, Nuruddin.
1164 M: Mulai menunjukan kekmapuannya dalam strategi militer melawan tentara Perang Salib di Palestina.1169 M: Saladin menjadi wakil komandan militer Syiria.
1171 M: Salahudin menekan penguasa Fatimiyah Mesir dan menjadi pemimpin Mesir.Kemudian dia menggabungkan Mesir dengan Khalifah Abbasiyah.
1174 M: Penguasa Syria, Nuruddin meninggal. Saladin mengembangkan basis
1183 M: Penaklukan kota di utara Suriah, Aleppo.
1186 M: Penaklukan Mosul di utara Irak.
1187 M: Dengan kekuatan baru, menyerang Kerajaan Latin Jerusalem dengan pertempuran sengit selama 3 bulan. 1189 M: Perang Salib III meluas di Palestina setelah Jerusalem di bawah kontrol Saladin.
1192 M: Menandatangani perjanjian dengan King Richard I dari Inggris yang membagi wilayah pesisir untuk Kaum Kristen dan Jerusalem untuk Kaum Muslim.
1193 M: Meninggal di Damaskus tidak lama setelah jatuh sakit.

Sumber Share :http://mrizalismail.blogspot.com/2012/01/akhlaq-penakluk-palestina-salahuddin-al.html

Leave a comment »

Kenangan ROHIS SMK Negeri 36 @11

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh ..

Catatan ini kami buat sebagai kenangan yang pernah kami alami selama kami di ROHIS 36. Semua kebersamaan begitu sangat terasa ketika kami sudah pada akhir masa jabatan. Rasa tangis pilu kami rasakan karena kebersamaan ini akan sulit terjamin akan kami dapatkan kembali. Tapi kami berharap akan selalu terjadi hal yang semacam ini.

candaan yang kami rasakan setelah rapat dan bermain bola

Bakar ikan untuk hidangan berbuka puasa sunah senin dan kamis

Masjid Al-Istiqomah SMK N 36 Jakarta

Menikmati hidangan ketika berbuka bersama puasa sunah. Meskipun kegiatan ini tidak terlalu aktif tapi kegiatan sangat memberikan manfaat sangat besar. khususnya membina kebersamaan ( ukhuwah ) antara anggota ROHIS SMK Negeri 36 Jakarta. semoga kgiatan ini kelak akan menjadi aktif kembali pada angkatan @12.

Pembakaran Mayat (Krematorium)

Refresing untuk menghilangkan kepenatan ketika usai Mid (pertengahan semester). kami bermain ke daerah PM di cilincing Jakarta, yang merupakan salah satu kawasan laut di daerah cilincing yang masih tidak terlalu terkontaminasi atau tecemar oleh limbah industri.

MONAS (Monumen Nasional)

Senin, 26 Desember 2011

Berlibur ke Kebun Bintang Ragunan

ROHIS SMK N 36 Jakarta tidak hanya diam saja di sekolah. tapi kami senang untuk berjalan-jalan, hal ini kami manfaatkan sebagai penambah erat tali persaudaraan kami. tempat yang kami datangipun bukan tempat yang norak tapi tempat-tempat yang sering didatangi para pemuda gaul zaman sekarang sudah 2 tempat yang kami datangi dan kami belajar banyak dari itu.


satu lagi yang hampir saja terlupa, yaitu ketika kami bermain bola bersam teman-teman dari SMA Negeri 52 Jakarta di SMA Negeri 52 Jakarta. nie buktinya

Lapangan SMA Negeri 52 Jakarta

itu lakh sebagai penutup dari catatan ini. semoga kebersamaan ini selalu terjaga selamanya dan tidak akan pernah sirna hingga maut memperpisahkan kita semua, Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Sumber : http://rohisganam.wordpress.com/2011/12/27/kenangan-terindah-rohis-11/

2 Comments »

Larangan Mengucapkan Selamat Hari Natal

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh …

Mengucapkan “Happy Christmas” (Selamat Natal) atau perayaan keagamaan mereka lainnya kepada orang-orang Kafir adalah HARAM hukumnya menurut kesepakatan para ulama (IJMA’). Hal ini sebagaimana dinukil dari Ibn al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya “Ahkâm Ahli adz Dzimmah”, beliau berkata,

      “Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah HARAM menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap Hari-Hari besar mereka dan puasa mereka, sembari mengucapkan, ‘Semoga Hari raya anda diberkahi’ atau anda yang diberikan ucapan selamat berkenaan dengan perayaan hari besarnya itu dan semisalnya. Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya dapat lolos dari kekufuran, maka dia tidak akan lolos dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Ucapan semacam ini setara dengan ucapannya terhadap perbuatan sujud terhadap SALIB bahkan lebih besar dari itu dosanya di sisi Allah dan amat dimurkai dari pada memberikan selamat atas perbuatan minum-minum khamar, membunuh jiwa, melakukan perzinaan dan sebagainya. Banyak sekali orang yang tidak sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu sementara dia tidak sadar betapa buruk perbuatannya tersebut. Jadi, barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena melakukan suatu maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka berarti dia telah menghadapi Kemurkaan Allah dan Kemarahan-Nya.”

Mengenai kenapa Ibn al-Qayyim sampai menyatakan bahwa mengucapkan selamat kepada orang-orang Kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar keagamaan mereka HARAM dan posisinya demikian, karena hal itu mengandung persetujuan terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran yang mereka lakukan dan meridlai hal itu dilakukan mereka sekalipun dirinya sendiri tidak rela terhadap kekufuran itu, akan tetapi adalah HARAM bagi seorang Muslim meridlai syi’ar-syi’ar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain berkenaan dengannya karena Allah Ta’ala tidak meridlai hal itu, sebagaimana dalam firman-Nya (artinya),

“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. az-Zumar:7)

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.” (QS. al-Ma`idah:3)

Jadi, mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengan hal itu adalah HARAM, baik mereka itu rekan-rekan satu pekerjaan dengan seseorang (Muslim) ataupun tidak.

Bila mereka mengucapkan selamat berkenaan dengan hari-hari besar mereka kepada kita, maka kita tidak boleh menjawabnya karena hari-hari besar itu bukanlah hari-hari besar kita. Juga karena ia adalah hari besar yang tidak diridlai Allah Ta’ala; baik disebabkan perbuatan mengada-ada ataupun disyari’atkan di dalam agama mereka akan tetapi hal itu semua telah dihapus oleh Dienul Islam yang dengannya Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam diutus Allah kepada seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman (artinya),

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ اْلأِسْلاَمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلأَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali ‘Imran:85)

Karena itu, hukum bagi seorang Muslim yang memenuhi undangan mereka berkenaan dengan hal itu adalah HARAM karena lebih besar dosanya ketimbang mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengannya. Memenuhi undangan tersebut mengandung makna ikut berpartisipasi bersama mereka di dalamnya.

Demikian pula, HARAM hukumnya bagi kaum Muslimin menyerupai orang-orang Kafir, seperti mengadakan pesta-pesta berkenaan dengan hari besar mereka tersebut, saling berbagi hadiah, membagi-bagikan manisan, hidangan makanan, meliburkan pekerjaan dan semisalnya.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Abu Daud)

Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah berkata di dalam kitabnya Iqtidlâ` ash-Shirâth al-Mustaqîm, Mukhâlafah Ashhâb al-Jahîm, “Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka mengandung konsekuensi timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka antusias untuk mencari-cari kesempatan (dalam kesempitan) dan mengihinakan kaum lemah (iman).”

Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia telah berdosa, baik melakukannya karena berbasa-basi, ingin mendapatkan simpati, rasa malu atau sebab-sebab lainnya karena ia termasuk bentuk peremehan terhadap Dienullah dan merupakan sebab hati orang-orang kafir menjadi kuat dan bangga terhadap agama mereka.

Kepada Allah kita memohon agar memuliakan kaum Muslimin dengan dien mereka, menganugerahkan kemantapan hati dan memberikan pertolongan kepada mereka terhadap musuh-musuh mereka, sesungguh Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa. -sampai di sini jawaban beliau-

Untuk mengetahui lebih lengkap penjelasan seputar masalah ini, silahkan lihat, Majmû’ Fatâwa Fadlîlah asy-Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn, Jld.III, h.44-46, No.403.

Demikian, yang dapat kami sampaikan semoga bermanfa’at.

Wassalamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.

Sumber : http://rohisganam.wordpress.com/2011/12/27/larangan-mengucapkan-selamat-hari-natal/

Leave a comment »

Program jangka panjang Kristenisasi di Indonesia

(dari Media Dakwah, Juni 1990, hal 38-40)

INI RENCANA MEREKA, APA JAWAB KITA?

PROGRAM JANGKA PANJANG KRISTENISASI DI INDONESIA

KEPUTUSAN DEWAN GEREJA INDONESIA DI JAKARTA

Program Kristenisasi diatur hampir diseluruh dunia terutama
dinegara-negara muslim. Dunia ini akan damai apabila seluruh
dunia berhasil dikristenkan. Inilah yang menjadi tujuan kita umat
Kristen. Untuk tujuan tersebut kita umat Kristen Indonesia harus
bersatu. Usaha mengkristenkan orang Islam di Indonesia didukung
oleh negara-negara yang kuat seperti Amerika, Inggeris dan
lain-lain. Kita umat Kristen akan dengan mudah mendapatkan dana,
setiap saat dari Amerika.

Program Kristenisasi ini adalah tugas kita yang suci dan
kita harus berhasil dalam melaksanakannya. Dan lagi yang penting
bagi umat Kristen adalah kita bersatu dahulu. Kita umat Kristen
di Indonesia selalu dicintai, diberkati dan dilindungi oleh
Yesus.

KONSEP-KONSEP, TUJUAN DAN KEGIATAN KRISTENISASI DI INDONESIA

MENGURANGI JUMLAH UMAT ISLAM DI INDONESIA

Sesuai dengan data statistik umat Kristen di Indonesia berjumlah
7 juta. Rencana kita populasi umat Kristen harus sama dengan
jumlah umat Islam dalam waktu 50 tahun. Untuk mencapai tujuan
tersebut gereja-gereja Indonesia harus memberikan instruksi
kepada semua anggota umat Kristen sebagai berikut.

1. Keluarga berencana, pembatasan kelahiran atau pengurangan
terencana bagi kelahiran anak harus secara ketat dilarang untuk
umat Kristen dan harus dipropagandakan bahwa setiap orang Kristen
yang mempraktekkan keluarga berencana akan menanggung dosa dan
melawan doktrin gereja. Oleh karena itu tidak akan dicintai oleh
Tuhan. Barang siapa yang melakukan pembatasan kelahiran akan
dianggap sebagai pembunuh umat Kristen dan telah hilang
kemuliaannya. Pembatasan kelahiran hanya dapat dilakukan apabila
mendapat persetujuan gereja dengan perlindungan kesehatan bagi
orang Kristen tersebut yang dalam bahaya kematian.

2. Propaganda pembatasan kelahiran dan keluarga berencana bagi
orang Islam harus sangat intensif dilakukan dan didorong dengan
berbagai cara. Diwilayah muslim plakat berisi slogan dan nasehat
untuk KB dan pembatasan kelahiran harus ditempel dimana-mana
untuk mengingatkan orang Islam dan mempraktekkan hal tersebut.
Tapi diwilayah Kristen propaganda ini harus secara ketat
dilarang. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan ini 75% dari
seluruh dokter dan perawat diseluruh rumah sakit harus orang
Kristen dan mereka harus diberi kuasa mutlak untuk mengelola
kontrasepsi bagi orang muslim.

3. Keinginan orang Kristen untuk mempunyai anak banyak harus
dibantu dan bagi mereka yang miskin harus diberi fasilitas baik
secara materil maupun moril. Kita harus memberi kesempatan kerja
diseluruh Indonesia bagi orang-orang Kristen dan menolak atau
membatasi secara ketat kesempatan kerja bagi orang Islam.

4. Perintahkan kepada dokter dan perawat untuk merawat secara
cepat dan khusus bagi pasien Kristen. Orang Kristen yang miskin
harus ditolong pertama kali. Perlakuan ini jangan dilakukan
terhadap pasien umat Islam dan bagi orang Islam harus dikenakan
biaya yang mahal.

5. Masyarakat Kristen harus menyediakan rumah sakit sebanyak
mungkin untuk mencapai tujuan diatas.

6. Gereja secara ketat melarang penguasa tanah Kristen untuk
menyewakan atau menjual bangunan-bangunan, rumah-rumah, toko-toko
bagi orang Islam. Mereka yang tidak mentaati ini tidak akan
mendapat berkat dari Tuhan dan diboikot oleh gereja sampai mati.
Itu semua adalah tujuan umat Kristen baik penguasa tanah atau
bukan, untuk mengusir keluar semua orang Islam dari tempat
tinggal yang dimiliki orang Kristen. Dengan penerapan poin-poin
ini ratio umat Kristen-Islam pada populasi di Indonesia akan
berubah. Dengan demikian jumlah orang Islam Indonesia akan
berkurang sedang jumlah umat Kristen akan bertambah.

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG EKONOMI.

Kita umat Kristen harus saling membantu satu sama lain dan
bersikap cukup darmawan. Kita harus memberikan lahan atau sewa
bagi pengusaha Kristen yang ingin membuat bangunan. Dan
orang-orang Kristen yang kaya harus membantu misi-misi
kristenisasi yang dilakukan oleh Dewan Gereja Indonesia di
Jakarta. Dana ini dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi sosial
dari umat Kristen di Indonesia dan untuk meyakinkan bahwa
kristenisasi telah berjalan begitu jauh. MENURUT STATISTIK, LEBIH
DARI 80% KESEIMBANGAN KEKUATAN INTERN TELAH BERADA PADA UMAT
KRISTEN. Kita mementingkan ketaatan dari umat Kristen untuk
menyangga dan melindungi keseimbangan kekuatan yang menguntungkan
dimasa yang akan datang. Dalam persoalan memperkuat pertahanan,
masyarakat etnis Cina adalah sasaran kita, karena relatif lebih
mudah untuk mengubah orang-orang Cina. Orang-orang Cina harus
dilindungi sebaik mungkin karena pengaruhnya di Indonesia
menguntungkan orang-orang Kristen, Oleh karena itu kita
mengingatkan orang-orang Kristen yang menjabat dikantor-kantor
pemerintah untuk berhubungan baik dengan orang Cina dan
orang-orang Kristen secara ketat dilarang mempunyai hubungan
dengan orang Islam kecuali menguntungkan orang Kristen.

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG PENDIDIKAN

Standar pendidikan gereja harus lebih diperbaiki dari sebelumnya,
karena orang Islam telah memperbaiki sistem dan standar
pendidikan di masjid-masjid dan sekolah-sekolah agama dengan
meniru gereja-gereja Kristen kita. Kita harus melihat, bahwa para
guru dan para instruktur dibidang akademi militer, sekolah
kedokteran dan sekolah keteknikan seperti juga fungsionaris
pemerintahan dikontrol 75% oleh orang Kristen. Sistem yang
diterapkan dari taman kanak-kanak sampai universitas harus
dibawah kontrol orang Kristen. Ujian masuk harus dibuat mudah
bagi orang Kristen dan dipersulit bagi orang Islam. Jumlah
bangunan sekolah harus dibatasi sehingga tidak banyak orang-orang
Islam yang mendapatkannya. Semua tempat-tempat pendidikan harus
diisi oleh orang Kristen sehingga murid-muridnya mayoritas
Kristen. Pendaftaran harus dilakukan sampai perbandingan
Kristen:Islam adalah 5:1. Orang orang Kristen harus membantu
pemerintah untuk mengurangi dan membatasi pengadaan
akademi-akdemi Islam dan universitas-universitas Islam untuk
mengurangi dihasilkannya intelektual muslim di Indonesia.

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG POLITIK

Kita orang Kristen harus bisa menjamin bahwa kebijaksanaan
pemerintah selalu berorientasi ke Barat terutama orientasi ke
Amerika. Anda semua harus tahu bahwa partai GOLKAR dan
pemerintahan GOLKAR berorientasi ke Amerika. Karena itulah kita
memberikan instruksi kepada orang-orang Kristen untuk masuk
GOLKAR dan membuatnya berjaya dalam Pemilihan Umum. Semua orang
Kristen harus tahu bahwa GOLKAR adalah partai orang Kristen dan
partai inilah yang membuat kita umat Kristen berjaya di Indonesia

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG INFORMASI

Lapangan informasi harus dikontrol paling tidak 75% oleh orang
Kristen, karena informasi merupakan persenjataan yang paling
tajam untuk mengontrol umat Islam. Dengan propaganda/informasi,
kita dapat meremehkan atau menganggap kecil umat Islam dan
menggiringnya agar menjadi tidak berarti dalam kancah nasional.
Kita harus tahu bahwa surat kabar, radio, dan TV selalu menulis,
menyiarkan kejadian-kejadian sedemikian rupa untuk memberi kesan
buruk tentang Islam dan ummatnya serta untuk menciptakan
pertikaian diantara mereka. Slogan kita adalah “Bikin orang Islam
berkelahi satu sama lain dan pecah satu sama lain, kontrol dan
kendalikan kehidupan mereka”. Semua koran dan media cetak di
Indonesia ada dipihak kita dan harus digunakan sebaik-baiknya
untuk menyebarkan propaganda agar persatuan umat Islam terpecah
belah.

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG PEMBANGUNAN, PERBAIKAN DAN
PENGEMBANGAN.

Pastikan bahwa pembangunan dan pengembangan ditempatkan
didaerah-daerah yang dihuni oleh orang-orang Kristen seperti
Indonesia bagian timur. Kita telah melihat bahwa pemerintahan
pusat di Jakarta mempunyai kebiasaan memberi kesempatan bagi
perwira-perwira ABRI yang Kristen untuk menduduki jabatan dan
posisi penting didaerah-daerah sebagai gubernur, bupati dan
lain-lain, dan nama mereka berubah menjadi nama Islam dan
kadang-kadang bertitle “haji” untuk mengelabui umat Islam
setempat agar kehadirannya bisa diterima.

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG HUKUM DAN UNDANG-UNDANG.

Umat Kristen tentu saja diperkenankan untuk bertingkah melawan
hukum dengan dalih mendukung kepentingan negara. Semua orang
Kristen sekarang mengisi/menduduki mayoritas hakim, jaksa dan
sidang perorangan di Indonesia. Dengan ini dianjurkan agar
memutuskan orang Kristen benar dan orang Islam selalu
dipersalahkan. Kalau perlu dihukum yang lebih berat, walaupun
orang Kristen sebagai tertuduh.

KEPUTUSAN MASALAH INTERNAL DALAM PEMERINTAHAN

Permintaan-permintaan kita harus dibuat sebaik mungkin
didalam pemerintahan itu sendiri:

1. Pemerintah harus bersedia mengakui status bishop sebagai
petugas protokol negara dan bishop harus mempunyai hak untuk
didengar oleh penguasa.

2. Semua menteri yang penting harus diangkat berdasarkan mandat
dari orang-orang Kristen.

3. Abri harus selalu dimanuver untuk selalu bermusuhan dengan
Islam dan kita mendapat keuntungan dari keadaan yang demikian.

4. Pemuda Kristen sebanyak mungkin harus masuk ke profesi
militer.

5. 75% kepala dari departemen-departemen yang ada dipemerintahan
harus disusun oleh pejabat ex militer yang beragama Kristen.

6. 75% Kepala seluruh agen-agen sipil dan pemerintahan propinsi
harus orang Kristen.

7. Sebagai orang yang menentukan prinsip tertinggi, semua orang
Kristen dipemerintahan baik menteri, gubernur atau yang umum
atau prajurit rendahan, harus menurut perintah bishop.

8. Umat Kristen harus punya radio transmitter nasional sebagai
miliknya untuk propaganda yang ampuh.

9. Di daerah-daerah dimana muslim merupakan mayoritas harus ada
orang Kristen yang diangkat secara konstan untuk mengevaluasi
kelemahan-kelemahan orang Islam.

(tamat)

Note:
*) Disadur dari majalah Crescent International, terbitan Toronto, Canada edisi 16-30 November 1988 hal 8.
Mediah Dakwah Juni 90 juga memuat naskah asli majalah Crescent International.

Sesudah Dokumen Rahasia ini dipublikasikan dalam Media Dakwah No.192,Zulqa’idah 1410/Juni 1990, Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja Indonesia, Pdt.Dr.J.M. Pattiasina, mengirimkan surat bantahan.

Dalam surat bantahan yg dimuat dalam Media Dakwah No.193, Zulhijjah 1410/Juli 1990 itu, Pattiasina antara lain menyatakan bahwa, “tulisan tersebut baik secara tersurat maupun tersirat sama sekali tidak mengandung kebenaran.”

Menjawab bantahan Pattiasina, Media Dakwah menulis sbb :

“Naskah yg anda maksudkan, memang kami sadur sepenuhnya dari majalah Crescent International, Toronto, Canada, edisi 16-30 November 1988, halaman 8, tanpa dikurangi apalagi dilebih-lebihkan. Bahwa kami tidak mengecek kepada anda, karena tulisan ini sudah lama sekali beredar di luar negeri, dalam bahasa Inggris dicetak di Canada, disebarluaskan dari London, dan beredar secara internasional termasuk di Asia, Malaysia, sampai Indonesia, tanpa bantahan dari PGI.

Adapun tentang kebenaran isi informasi tersebut, tentu kami serahkan sepenuhnya kepada para pembaca utk membandingkannya dg kenyataan yg ada dalam masyarakat.

Bagaimana juga, kami berterimakasih atas tanggapan anda.”

Leave a comment »

Reog Ponorogo (Asli Indonesia)

Sejarah

reyogSebenarnya Indonesia kaya akan keaneragaman kebudayaan namun kurangnya perhatian oleh masyarakat kalangan atas vatau pemerintah, budaya yang ada di in idonesia sedikit demi sedsikit akan hilang karena akan tersingkir oleh budaya asing yang masuk keindonesia. Bangsa indonesia harus benara-benar memfilter terhadap kebudayaan yang masuk ke indonesia yaitu budaya asing yang menyalahi adeologi pancasila. Dengan cara menilai, mempertimbangkan, dan memutuskan layak atau tidaknya budaya tersebut masuk ke indonesia.

Dari keanekaragaman kebudayaan di Indonesia, salah satunya yaitu Reog Ponorogo. Reog adalah salah satu budaya bangsa Indonesia yang masih eksis dan terus di kembangkan agar budaya tersebut bisa dilestarikan dan sebagai warisan yang tidaj ternilai bagi anak cucu. Ada satu kejadian yang akan mengecap bahwa reog adalah milik negara Malaysia, namun Indonesia tetap mempertahankannya.Dengan kejadian tersebut hendaklah kita sebagai pemuda penerus bangsa harus melestarikan reog ponorogo. apalagi bagi anda anggota kotareyog.com harus lebih siap sedia bila sewaktu-waktu kebudayaan kita di rebut bangsa lain. Karena budaya adalah kekayaan bangsa. reog ponorogonoleh pemkab ponorogo di lestarikan dengan mengadakan acara rutin tahunan yaitu Grebeg Suro, yang biasanya acara tyersebut di adakan pada malam satu suro. pemkab ponorogo menggelar acara ini dalam taraf atau tingkatan nasional dari daerah manapun di indonesia bisa ikut partisipasi di dalamnya. beberapa tujuan yang di capai adalah : 1. Hiburan untuk masyarakat 2. Melestarikan adat daerah dan budaya bangsa

3. Sebagai upaya pelestarian budaya bangsa pada para penerus bangsa.

Pertunjukan reog di Ponorogo tahun 1920. Selain reog, terdapat pula penari kuda kepang dan bujangganong.

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok [1], namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan “sindiran” kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai “Singa Barong”, raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya [2]. Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan ‘kerasukan’ saat mementaskan tariannya [3] .

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Pementasan Seni Reog

Reog Ponorogo

Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,

Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Reog_(Ponorogo)

Leave a comment »

Sahabat LDKO Cibodas

asalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
sedikit ane ingin bercerita tentang LDKO 2011 di cibodas

LDK OSIS, menurut saya adalah serangkaian acara dalam kegiatan yang telah menyatukan kami. Yang awalnya kami tidak saling mengenal satu sama lain dapat di perkenalkan dan di satukan dalam acara kegiatan ini. Udah ahh gk ingin banyak koment, lenih baik liat sendiri aja di bawah ini.

Kegiatan Membuat Hasta Karya

Berkreasi melalui alat dan bahan yang ada.

salah 1 hasil karyanya

Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan Outbond


Sebelum Bersosialisai dengan masyarakat


sedikit narsis bersama warga


Istirahat setelah bermasyarakat dan sebelum Outing


menunggu di mulainya kegiatan Outing

Kegiatan di hari terakhir, sebelum kembali pulang ke asalnya masing-masing …

Mendengarkan Materi dari Pe dedi Dwitagama

Suasana Makan sebelum kami pulang

Poto” bersama sebelum pulang …..

dah cukup sekian cerita sahabat LDK OSIS 2011 di cibodas, kalian bsa melihat dari poto yang ada. Gak perlu di jelasin kan ..??

ane cape liat poto pada narsis”, tdak ada yang natural …
tapi kalian asik” membuat kami selalu kangen, khususnya ane pribadi kangen bersama orang hebat dan gokil seperti kalian semua …

1 lagi kalau ad yang punya poto yang natural kirimin ke FB ane iya atau k’grup Sahabat LDK OSIS 2011, DITUNGGU !!!!

terimakasih …..

wasalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh ….

Leave a comment »

Wayang golek

Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah Pasundan.

Wayang

Pengrajin wayang golek

Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.

Perkembangan

Wayang Golek Sunda

Sebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab.

Sejak 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun 1960-an.

Dalam pertunjukan wayang golek, lakon yang biasa dipertunjukan adalah lakon carangan. Hanya kadang-kadang saja dipertunjukan lakon galur. Hal ini seakan menjadi ukuran kepandaian para dalang menciptakan lakon carangan yang bagus dan menarik. Beberapa dalang wayang golek yang terkenal diantaranya Tarkim, R.U. Partasuanda, Abeng Sunarya, Entah Tirayana, Apek, Asep Sunandar Sunarya, Cecep Supriadi dll.

Pola pengadegan wayang golek adalah sebagai berikut; 1) Tatalu, dalang dan sinden naik panggung, gending jejer/kawit, murwa, nyandra, suluk/kakawen, dan biantara; 2) Babak unjal, paseban, dan bebegalan; 3) Nagara sejen; 4) Patepah; 5) Perang gagal; 6) Panakawan/goro-goro; 7) Perang kembang; 8) Perang raket; dan 9) Tutug.

Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah ngaruat, yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain: 1) Wunggal (anak tunggal); 2) Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia); 3) Suramba (empat orang putra); 4) Surambi (empat orang putri); 5) Pandawa (lima putra); 6) Pandawi (lima putri); 7) Talaga Tanggal Kausak (seorang putra dihapit putri); 8) Samudra hapit sindang (seorang putri dihapit dua orang putra), dan sebagainya.

Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material. Hal demikian dapat kita lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan (pesta kenduri) dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi dengan pertunjukan wayang golek.

Leave a comment »

Wayang kulit

Pagelaran wayang kulit oleh dalang terkemuka di Indonesia, Ki Manteb Sudharsono.

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata Ma Hyang artinya menuju kepada yang maha esa, . Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang(lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.

Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.

Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Pembuatan

Wayang kulit dibuat dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses memjadi kulit lembaran, perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan bentuk lainnya yang masing-masing mempunyai fungsinya berbeda-beda. Namun pada dasarnya, untuk menata atau membuat berbagai bentuk lubang ukiran yang sengaja dibuat hingga berlubang. Selanjutnya dilakukan pemasangan bagian-bagian tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai yang fungsinya untuk menggerak bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan menggunakan prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan. Wayang yang menggunakan prada, hasilnya jauh lebih baik, warnanya bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan yang bront.

Jenis-jenis Wayang Kulit Berdasar Daerah

Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.

Dalang Wayang Kulit

Dalang-dalang wayang kulit yang mencapai puncak kejayaan dan melegenda antara lain almarhum Ki Narto Sabdo (Semarang, gaya Solo), almarhum Ki Surono (Banjarnegara, gaya Banyumas), Ki Timbul Hadi Prayitno (Yogya), almarhum Ki Hadi Sugito (Kulonprogo, Jogjakarta),Ki Soeparman (gaya Yogya), Ki Anom Suroto (gaya Solo), Ki Manteb Sudarsono (gaya Solo), Ki Enthus Susmono, Ki Agus Wiranto. Sedangkan Pesinden yang legendaris adalah almarhumah Nyi Tjondrolukito.

Leave a comment »

Hidup Mulia Bersama Islam

Apa yang terbayang di benak kamu begitu disodorin kata ‘pedalaman’? Kalo gue sih kebayangnya: Suatu wilayah yang jauh dari kecanggihan teknologi, jauh dari kesejahteraan, dan para penduduknya yang–maaf- masih udik dan primitif, berpakaian pun ala kadarnya. Ada yang rumahnya di pesisir pantai, juga di tengah hutan.

Waduh, kita yang terbiasa belanja di minimarket, nongkrongin angkringan gorengan atau warteg, apalagi yang demen maennya di mal pastinya bakal bingung kalo terdampar di pedalaman kayak gitu. Pastilah bingung karena terbiasa dengan kemudahan fasilitas yang ada di kota. Nah kalo di pedalaman kadang sinyal hp pun ‘kejap ade, kejap tak ade’ (maksudnya timbul tenggelam gitu) bahkan ada yang tenggelam sama sekali! Jangankan mau online, sms-an aja kudu ke kota dulu kali. Lah emang ada listri? Haduh, help help S.O.S deh!

Tragis!

Kalo mikir nasib kita yang terdampar di pedalaman sih nggak abis-abis, Bro n Sis! Tapi coba deh pikirin gimana dengan sodara-sodara kita yang tersebar di pedalaman Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua? *mikir mode on*. Sudahlah mereka tinggal di pedalaman, tapi apakah mereka udah dipenuhi kesejahteraannya oleh yang mimpin nih negara? Mereka bertahan dengan ‘pakaian adat’ yang alakadarnya dan ini dipertahankan buat melestarikan kebudayaan juga ningkatin pendapatan negara dalam hal pariwisata.

Selain itu, yang pasti, mereka juga masih bernaung di rumah-rumah adat mereka yang belum tentu memenuhi kriteria rumah sehat. Dalam hal pendidikan juga masih banyak masyarakat pedalaman yang belum mengenyamnya. Padahal, kalo pemerintah meningkatkan fasilitas untuk guru-guru yang ditugaskan mengajar di pedalaman, termasuk fasilitas pendidikan untuk masyarakat pedalaman ditingkatkan, niscaya para guru bisa betah dan masyarakat pedalaman juga nggak ketinggalan informasi dan bisa belajar sebagaimana saudara-saudaranya di perkotaan.

Bro en Sis, itu baru masalah sandang dan pendidikan. Gimana dengan kesehatan, pangan, akses jalanan yang mulus tanpa hambatan, ketersediaan alat transportasi publik yang mumpuni, air bersih, listrik? Ah, gue pikir kalo kehidupan temen-temen di pedalaman serba minimalis kayak gitu terus, itu namanya pemerintah nggak peduli sama mereka dan jelas tidak berperikemanusiaan.

Mana goal-nya?

Kalo baca tweetnya para inspirator, pasti selalu disebut-sebut yang namanya “GOAL”. Goal sendiri bisa berarti ‘tujuan’.Gue selalu mikir, apakah pemerintah punya goal buat mensejahterakan rakyatnya yang ada di pedalaman sono? Kalo iya, kenapa mereka dipertahankan dalam kondisi mereka yang alakadarnya gitu? Cuma wilayah-wilayah tertentu yang dikasih infrastruktur lengkap. Terus, kalo ada investor mau nambang sumber daya alam di pedalaman selalu dikasih ijin, yang ada justru terjadi bentrok antara penduduk pedalaman dengan pengusaha tambang.

Aset lingkungan yang menjadi tempat tinggal masyarakat pedalaman justru tercemar. Akibatnya, masyarakat yang terbiasa dengan kehidupan alam yang damai, jadi terusik karena alamnya dicemari oleh zat-zat polutan. Kalo tanah pedalaman ditambang, kemana lagi masyarakat pedalaman akan bercocok tanam? Kenapa bukannya masyarakat pedalaman yang diberi fasilitas untuk bertani sehingga memudahkan cara bertani mereka yang masih manual? Ketersediaan air bersih juga masih rawan. Bagi yang air sungainya masih murni dan jernih, artinya sarana air bersih masih bisa terpenuhi. Tapi gimana dengan yang sudah tercemar dengan polutan bahan tambang atau juga karena wilayah geografisnya termasuk daerah yang sulit air?

Di satu sisi, sektor pariwisata terus mendongkrak pendapatan daerah dengan ‘menjual’ keunikan kehidupan daerah pedalaman. Yang dipertanyakan, kalo pendapatan udah masuk kas daerah terdekat dengan wilayah pedalaman, apakah kebutuhan masyarakat pedalaman terpenuhi? Aduh, pusing gue mikirnya, mau jadi apa negara ini?

Bro en Sis, tapi benang merahnya udah keliatan kok kenapa goal ini nggak tercapai secara merata. Benang merahnya adalah sistem kapitalisme. Waduh mohon maaf ya buat adik-adik yang di SD atau SMP mungkin masih bingung apa itu kapitalisme. Ya, sistem kapitalisme adalah sistem yang berdasarkan kapital atau modal. Banyak orang mengartikan kapitalisme cuma ada di sistem ekonomi, padahal kapitalisme udah mengakar menjadi sistem hidup.

Nah, kalo diterapkan dalam kehidupan berarti sistem yang berdasar atas kekuasaa orang-orang yang paling gede modalnya atau kapitalnya.Kalo menurut Ayn Rand dalam bukunya Capitalism: The Unknown Ideal, kapitalisme diartikan sebagai suatu sistem sosial yang berbasiskan pada pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik di mana semua kepemilikan adalah milik pribadi.

Jadi jangan heran kalo ada pantai pribadi atau malah pulau pribadi. Nggak heran jika kemudian masyarakat pedalaman jadi terusir bahkan teraniaya di wilayahnya, cuma gara-gara tanahnya dibeli ama orang kaya. Jangan heran juga kalo masyarakat pedalaman dipertahankan kondisi aslinya berhubung di sektor pariwisata berpotensi untuk ningkatin pemasukan duit buat daerah dan negara. Toh, dalam kapitalisme apapun yang dianggap baik dan bermanfaat plus menghasilkan duit (meskipun hal itu haram) dan juga merugikan orang lain (baca: nggak peduli yang dijual atau dibeli sebenarnya berstatus milik perseorangan atau umum), it’s ok aja.

Mangunwijaya pun kasih komentar pedes buat kapitalisme dalam eseinya “Mencari Landasan Sendiri”: “…ternyatalah, bahwa sistem liberal kapitalis, biar sudah direvisi, diadaptasi baru dan diperlunak sekalipun, dibolak-balik diargumentasi dengan fasih ilmiah seribu kepala botak, ternyata hanya dapat berfungsi dengan tumbal-tumbal sekian milyar rakyat dina lemah miskin di seluruh dunia, termasuk dan teristimewa Indonesia..”

Hmm..beda banget ya ama Islam. Apa bedanya ? Baca terus artikel gaulislam ini ampe tuntas ya!

Menuju kehidupan mulia

Sobat muda muslim, kita wajib nyadar kalo aturan hidup selain Islam nggak akan pernah bikin tentram. Bener. Mau kapitalisme, sekulerisme, sosialisme, atau komunisme, semuanya cuma bikin rakyat tambah melarat. Firman Allah Swt.:”Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thahaa [20]: 124)

Menurut gue sih, solusi logis dan sesuai syariat adalah dengan menerapkan Islam sebagai ideologi negara. Karena apa? Karena masalah akhlak, masalah ekonomi, masalah kekacauan sosial, pendidikan, budaya, kesejahteraan rakyat, hukum, pemerintahan dan sebagainya insya Allah akan beres kalo diterapkan Islam sebagai ideologi negara. Menurut Muhammad Muhammad Ismail dalam bukunya, Al-Fikr al-Islâmi (hlm. 9–11), yang disebut dengan mabda’ (ideologi) adalah akidah/keyakinan yang digali dari proses berpikir, yang kemudian melahirkan sistem atau aturan-aturan (‘aqîdah ‘aqliyyah yanbatsiqu ‘anhâ nizhâm). Menurut definisi ini, sebuah akidah/keyakinan disebut sebagai mabda’ (ideologi) jika memiliki dua syarat: (1) bersifat ‘aqliyyah; (2) memiliki sistem/aturan. Catet ye!

Tanpa Islam, kehidupan kita akan sengsara seperti sekarang, ketika kita berada dalam naungan kapitalisme. Firman Allah Swt.:”Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS al-Maaidah [5]: 50)

So, kalo mau menuju kehidupan yang mulia, ya cuma bersama Islam. Bukan dengan ideologi lain. Rasulullah saw. bersabda (yang artinya): “Perkara ini (Islam) akan merebak di segenap penjuru yang ditem­bus malam dan siang. Allah tidak akan mem­biarkan satu rumah pun, baik gedung maupun gubuk melainkan Islam akan memasukinya se­hingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina. Yang dimuliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran” (HR Ibnu Hibban)

Bro en Sis, dalam soal futuhat alias penaklukan negeri-negeri yang dilakukan kekhilafahan Islam berbeda dengan penjajahan gaya Kapitalisme. Islam di bawah kekuasaan Khilafah Islam disebar ke wilayah-wilayah di luar Arab sebenarnya dalam rangka membebaskan dan memuliakan manusia agar mereka dapat kehidupan layak.

Beda dengan penjajah, mereka datang untuk menguasai apa yang berharga di wilayah jajahan mereka. Kalo bahasa kerennya sekarang, penjajah ada yang pake pola soft power ada yang pake hard power. Soft power biasanya dalam bentuk ide-ide, kalo hard power dalam bentuk kekerasan fisik. Gitu.

Bangkit yuk

Mumpung kamu sekarang masih sekolah, so kenapa nggak pancangkan cita-cita saat ini juga untuk memuliakan hidup umat manusia bareng Islam? Fokuskan belajar dan ibadah juga aktivitas ngaji Islam kamu, jangan lupa sungkem ama ortu supaya ilmu yang dipelajari bisa berguna dalam kehidupan ini demi kemuliaan umat manusia di bawah naungan syariat Islam.

Terus, jangan lupa bikin Dream Book untuk memacu perwujudan mimpi-mimpimu, supaya dari tahun ke tahun rencana arah perjalanan hidupmu yang jadi pilihanmu udah tersusun rapi. So, Guys! Di tangan kalian insya Alloh, nantinya masyarakat pedalaman akan eksis dengan kemuliaan mereka sebagai manusia ciptaan Alloh Swt karena keberhasilan futuhat Islam yang telah kalian wujudkan (tulis di Dream Book ya !) Amin ya rabbal’alamin. [Anindita | http://www.facebook.com/Anind.Chandra%5D

STREAMING gaulislam di: http://live.gaulislam.com

Leave a comment »

Bukan Islam KTP

Jadi inget judul sinetron ya pas kamu baca judul gaulislam edisi pekan ini? Kalo yang ngikutin ceritanya mesti tahu dan hapal banget deh. Nah, di gaulislam pekan ke-188 ini sengaja membahas tema ini juga, tetapi bukan ngomongin filmnya. Kita ngobrolin tentang diri kita yang baru berislam sebatas tercantum di kolom agama dalam KTP kita. So, di buletin ini kita bahas bahwa seorang muslim yang keren dan hebat itu bukan menganggap Islam cuma nyangkut di KTP-nya doang. Tetapi memang harus dipraktikkan dalam kehidupan nyata, dalam kesehariannya. Dia juga percaya diri sebagai muslim. Setuju kan?

Bro en Sis, saya prihatin banget dengan kondisi remaja muslim saat ini. Sumpah! Kok ada ya remaja yang masih merasa minder jadi muslim? Kebangetan deh jaman kiwari masih beredar remaja yang nggak pede alias nggak percaya diri jadi seorang muslim. Padahal, identitas kemusliman kita bakalan jadi ukuran. Apalagi di tengah arus deras informasi dan perang opini yang kerap bikin kita ‘pusing-mual-mencret’ kalo dapet sebutan muslim radikal atau fundamentalis. Cuma orang yang rasa percaya dirinya tinggi dan keimanannya mantap aja yang bakalan tahan bantingan. Insya Allah.

Bro en Sis, ketika kita memiliki rasa percaya diri, kita tahu apa yang kudu kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks en tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga antistres. Nggak percaya? Silakan dicoba. So, jadi muslim kudu pede!

Yup, rasa percaya diri emang kudu ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Kita rawat dengan terus mengasah kemampuan yang kita miliki. Kita bersihkan segala yang kita anggap menghalangi semangat hidup kita. Kita pun rajin mengobati dan ‘membunuh’ rasa malas yang bersemayam di hati kita agar berubah jadi energi positif yang akan menggerakkan turbin di hati untuk terus memproduksi ketekunan dan kekuatan untuk hidup. Jangan lupa, kita juga menyirami relung hati dan akal kita dengan asupan ‘gizi’ tentang keyakinan akan masa depan. Terus disirami agar senantiasa tumbuh subur. Sehingga kita berani bilang, “Jangan pernah menatap masa depan dengan mata penuh ketakutan”. Bisa kan?

Insya Allah, semua itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan en rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa ampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya ama rayuan yang bakal melunturkan idealisme dan rasa percaya diri kita.

Salah paham tentang Islam

Sobat muda muslim, ada lagi penyakit yang menerpa kaum muslimin saat ini, yakni salah paham terhadap ajaran Islam. Intinya, Islam nggak dipahami dengan benar dan baik oleh kaum muslimin. Mengapa ini bisa terjadi? Setidaknya ada tiga faktor. Pertama, kaum muslimin salah mengambil jalan hidup. Bukan Islam yang diambil, tapi ideologi selain Islam. Mereka menganggap bahwa Islam tak bisa menjadi alat perjuangan, sehingga tak perlu dilibatkan mengatur kehidupan. Kedua, kaum muslimin tidak utuh mempelajari Islam. Ketiga, adanya upaya sistematis mengaburkan pemahaman Islam yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam melalui tokoh-tokoh yang berasal dari kaum muslimin hasil didikan musuh-musuh Islam. Halah, lengkap sudah penderitaan kaum muslimin saat ini, Bro.

Faktor pertama yang memicu salah paham tentang Islam adalah karena kaum muslimin salah dalam mengambil jalan hidup. Wah, ini sih pastinya bukan cuma salah paham, tapi yang jelas udah salah jalan, karena salah mengambil sumber informasinya. Kayak orang mau bepergian ke suatu tempat, tapi peta jalannya salah. Ya, nggak nyampe tujuan. Bukan saja nggak nyampe, tapi tersesat. Tul nggak?

Beberapa bukti atas fakta ini adalah, banyaknya kaum muslimin yang memperjuangkan feminisme, demokrasi, sekularisme, kapitalisme, bahkan sosialisme dengan menganggap bahwa paham-paham tersebut lebih relevan untuk saat ini. Waduh, celaka banget tuh. Sebab, sejatinya ide-ide itu bertentangan dengan Islam dan bahkan menentang Islam. Ide yang berbahaya. Akibatnya dalam tataran praktik, nggak sedikit kaum muslimin yang bangga menyandang istilah “Kiri” (baca: kaum sosialis) hingga akhirnya mereka berjuang di masyarakat dengan cara-cara seperti yang dilakukan kaum sosialis (misalnya unjuk rasa anarkis dan menggunakan kekerasan fisik), ideologinya pun ya sosialisme-komunisme. Padahal dirinya muslim, lho. Tulatit abis!

Oya, nggak sedikit pula dari kaum muslimin yang merasa sudah menjadi manusia seutuhnya ketika memperjuangkan demokrasi. Maka, seks bebas tumbuh subur, pergaulan bebas antara laki dan perempuan jadi tradisi, pengingakaran terhadap agama juga marak. Menyedihkan sekali bukan? Inilah buah dari salah mengambil informasi jalan hidup, karena menganggap Islam tak mampu menyelesaikan kehidupan hingga akhirnya memilih kapitalisme dan juga sosialisme. Hmm.. kasihan banget!

Sobat muda muslim, untuk faktor kedua yang memungkinkan munculnya salah paham terhadap Islam adalah kaum muslimin tidak utuh mempelajari Islam. Setengah-setengah, gitu lho. Kasarnya sih, apa saja dari Islam yang menurutnya baik dan menyenangkan diambil, sementara yang bikin ribet bagi dirinya ditinggalin jauh-jauh. Ini namanya pilah-pilih sesuka nafsunya. Bukan atas pertimbangan akidah dan syariat Islam. Superkacau banget kan pemahamannya?

Shalat akan dilaksanakan kalo dengan shalat ia merasa tentram dan tenang. Jadi bukan atas pertimbangan hukum syara dan ketataan kepada Allah Swt. dalam melaksanakan shalat, tapi karena shalat membuat dia tenang. Itu sebabnya, ia akan mengambil ajaran Islam tentang shalat. Tapi jika menurut hawa nafsunya ajaran shalat itu bisa mengganggu aktivitasnya berbisnis, maka ia akan tinggalkan shalat. Karena menganggap waktu shalat itu mengganggu urusan penting yang dia kerjakan. Daripada memilih menghentikan sementara kepentingan bisnisnya untuk shalat, ia malah memilih kepentingan bisnis dan meninggalkan shalat. Itu namanya gegabah wal bahaya!

Itu sebabnya, setengah-setengah dalam mempelajari Islam berdampak tidak utuhnya pemahaman tentang Islam. Tanggung, gitu lho. Bukan tak mungkin pula jika akhirnya marak bermunculannya para pelaku malpraktik dalam ajaran Islam. Hukum yang wajib dilakukan malah ditinggalkan, tapi yang sunah dikerjakan seolah menjadi kewajiban. Contohnya, banyak para wanita yang getol shalat sunnah tahajjud, tapi kalo keluar rumah rambutnya dibiarkan bebas tanpa ditutupi kerudung dan bagian tubuhnya dengan sukses dilihat orang lain karena tak menutup aurat dengan sempurna (berjilbab). Inilah yang disebut malpraktik alias salah prosedur dalam menjalankan syariat Islam, Bro. Piye iki? Harusnya kan yang wajib dilakukan, yang sunnah juga dikerjakan semampunya.

Nah, mengenai faktor ketiga yang sangat mungkin memicu terjadinya salah paham terhadap Islam adalah banyaknya cendekiawan muslim yang menyampaikan Islam dengan pemahaman yang keliru. Islam yang disampaikan itu sudah dimodifikasi terlebih dahulu, sesuai selera dan keinginan mereka yang dipesankan dari musuh-musuh Islam. Mungkin saja orang yang dianggap sebagai cendekiawan muslim yang menyebarkan pemahaman Islam yang keliru ini nggak nyadar kalo dirinya diperalat oleh musuh-musuh Islam, atau bisa saja mereka tahu bahwa yang disampaikannya itu keliru tapi karena demi jabatan atau harta berlimpah yang dijanjikan kalangan tertentu yang membenci Islam, akhirnya ya mereka lakukan juga tugas salahnya tersebut. Parah!

Sobat, bagi cendekiawan yang nggak nyadar kalo mereka udah menyampaikan Islam secara keliru, karena ia mempelajari Islam dari sumber yang salah. Ada semacam penyusup yang seolah-olah tahu dan paham Islam, tapi karena dianggap ulama atau cendekiawan akhirnya omongannya didengar meskipun sebenarnya menebarkan racun. Contohya, paham pluralisme agama. Menganggap bahwa semua agama benar dan nggak boleh ada agama yang mengklaim kebenaran agamanya. Lha, aneh banget kan?

So, jangan tuduhkan kesalahan kepada Islam, jika banyak kaum muslimin yang hidupnya setengah Islam dan setengah kufur. Itu karena dirinya telah mengambil ajaran Islam semata yang dia suka sembari mengambil jalan hidup lain untuk yang membuat dia juga merasa nyaman. Pilih-pilih sesuka selera hawa nafsunya. Ini bunglon namanya. Padahal, kalo beriman kepada Allah Swt. ya harus jelas dan sepenuhnya. Nggak boleh nyari aman. Allah Swt. udah ngingetin manusia dalam firmanNya (yang artinya):”Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang (menjadi kafir kembali). Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS al-Hajj [22]: 11)

Jadi, kalo diri kita udah menjadi muslim, berarti sepenuhnya kita sadar akan peran kita yang sesungguhnya, yakni bukan hanya sekadar melaksanakan ajaran Islam karena kita muslim, tapi juga menjadi penjaga ajaran Islam dan bahkan menjadi pembela dan pejuang Islam. Itu lebih mantap deh! Sumpah! (ya, daripada Islam KTP gitu lho!). Ih, malu dong, kalo diri kita cuma dianggap beragama Islam yang dituliskan di KTP, tetapi jauh dari ajaran Islam. Jangan sampe deh Islam kita cuma nyangkut di KTP doang.

Oya, jangan juga menyalahkan Islam kalo kita hanya mampu menjadi Muslim yang “apa adanya”. Itu kesalahan kita karena nggak mau belajar Islam. Padahal, kita wajib bangga menjadi muslim, karena Islam yang kita peluk adalah agama yang akan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. Itu sebabnya, yang kita amalkan dan praktikkan BUKAN Islam KTP. [Solihin | http://www.osolihin.wordpress.com]

Leave a comment »